Senin, 23 September 2013

REAKSI HALOGENASI ALKANA


       Reaksi dari alkana dengan unsur-unsur halogen disebut reaksi halogenasi. Reaksi ini akan menghasilkan senyawa alkil halida, dimana atom hidrogen dari alkana akan disubstitusi oleh halogen sehingga reaksi ini bisa disebut reaksi substitusi.
Halogenasi biasanya menggunakan klor dan brom sehingga disebut juga klorinasi dan brominasi. Halongen lain seperti fluor bereaksi secara eksplosif dengan senyawa organik sedangkan iodium tak cukup reaktif untuk dapat bereaksi dengan alkana.
Laju pergantian atom H sebagai berikut H3 > H2 > H1. Kereaktifan halogen dalam mensubtitusi H yakni fluorin > klorin > brom > iodin.

Reaksi antara alkana dengan fluorin
Reaksi ini menimbulkan ledakan (eksplosif) bahkan pada suhu dingin dan ruang gelap, dan cenderung dihasilkan karbon dan hidrogen fluoride. Tidak ada yang istimewa pada reaksi ini.  Sebagai contoh:


Reaksi antara alkana dengan iodin
Iodin tidak bereaksi dengan alkana sekurang-kurangnya pada kondisi laboratorium yang normal.

Reaksi antara alkana dengan klorin atau bromin.
Jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau di bawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi yang eksoterm. Reaksi kimia dengan bantuan cahaya disebut reaksi fitokimia.
Dalam reaksi klorinasi, satu atau lebih bahkan semua atom hidrogen diganti oleh atom halogen. Contoh reaksi halogen dan klorinasi secara umum digambarkan sebagai berikut:

 

Jika gas klorin masih tersedia dalam campuran, reaksinya akan berlanjut seperti berikut.


 
Permasalahannya :
Dari artikel diatas dapat diketahui bahwa jika campuran alkana dan gas klor disimpan pada suhu rendah dalam keadaan gelap, reaksi tidak berlangsung. Jika campuran tersebut dalam kondisi suhu tinggi atau di bawah sinar UV, maka akan terjadi reaksi yang disebut klorinasi. Berarti alkana untuk dapat bereaksi dengan korin membutuhkan energi cahaya yang menghasilkan panas (kalor) yang bersumber dari sinar UV. Permasalahannya apakah hanya sinar UV yang dapat digunakan sebagai sumber energi untuk reaksi klorinasi ini? Apakah reaksi klorinasi dapat berlangsung jika energi yang digunakan diganti dengan energi cahaya yang tentunya juga menghasilkan panas (kalor) seperti sinar lampu? Selain itu apakah panjang gelombang cahaya mempengaruhi terjadinya reaksi klorinasi? Tolong jelaskan !



5 komentar:

  1. reaksi klorinasi dapat berlangsung jika energi cahaya yang diberikan memiliki panjang gelombang tertentu. sinar UV adalah jenis gelombang cahaya yang memiliki panjang gelombang 100-400 nm. jika sinar UV diganti dengan cahaya lampu yang berada pada cahaya tampak dengan panjang gelombang 400-700 nm maka akan ada perbedaan energi. dengan menggunakan persamaan Planck E= hc/λ maka energi foton akan berbanding terbalik dengan panjang gelombang. dimana semakin kecil panjang gelombang maka semakin besar energi fotonnya. jika sinar UV dan cahaya tampak dibandingkan maka, energi yang dihasilkan dari sinar UV lebih besar dibandingkan energi yang dihasilkan dari sinar tampak (lampu). jadi, panjang gelombang turut mempengaruhi reaksi klorinasi.

    BalasHapus
  2. Dalam reaksi klorinasi, terdapat proses yang mana terbelahnya molekul halogen, yaitu klor, menjadi 2 partikel netral yang dinamakan radikal bebas. Suatu radikal adalah sebuah atom atau kumpulan atom yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak mempunyai pasangan. Radikal klor adalah atom klor yang netral, berarti atom klor yang tidak mempunyai muatan positif atau negatif.Pembelahan dari molekul Cl2 menjadi radikal memerlukan energi sebesar 58 Kcal/mol. Ultraviolet merupakan suatu bagian dari spektrum elektromagnetik dan tidak membutuhkan medium untuk merambat. Secara umum sumber ultraviolet dapat diperoleh secara alamiah dan buatan, dengan sinar matahari merupakan sumber utama ultraviolet di alam. Jika dilihat dari energi yang dibutuhkan untuk pembelahan molekul Cl2, maka sinar UV memiliki energi yang besar jika dibandingkan dengan cahaya lampu, seperti yang telah di jelaskan sebelumnya oleh saudari Astri. Terima Kasih

    BalasHapus
  3. saya akan mencoba menjawab :
    Ultraviolet merupakan suatu bagian dari spektrum elektromagnetik dan tidak membutuhkan medium untuk merambat. Ultraviolet mempunyai rentang

    panjang gelombang antara 100-400 nm yang berada di antara spektrum sinar X dan cahaya tampak . Secara umum sumber ultraviolet dapat diperoleh secara alamiah dan buatan, dengan sinar matahari merupakan sumber utama ultraviolet di alam(dari matahari). Sumber ultraviolet buatan (pengganti)umumnya berasal dari lampu fluorescent khusus, seperti lampu merkuri tekanan rendah (low pressure) dan lampu merkuri tekanan sedang (medium pressure). Lampu merkuri medium pressure mampu menghasilkan output radiasi ultraviolet yang lebih besar daripada lampu merkuri low pressure. Jadi sinar uv bisa diganti dengan lampu merkuri medium pressure.
    http://www.scribd.com/doc/112533576/laporan-Klorinasi
    Panjang gelombang juga akan mempengaruhi besarnya energi foton ..

    BalasHapus
  4. bismillahirrohmanirrohim,,
    saya akan mencoba menjawab:

    Sinar UV panjang gelombang antara 100-400 nm ditemukan di bawah sinar matahari dan dipancarkan oleh busur listrik dan lampu khusus seperti lampu merkuri dan lampu hitam. Hal ini dapat menyebabkan reaksi kimia , dan menyebabkan banyak zat bersinar atau berpendar . Sebuah fraksi besar UV , termasuk semua yang mencapai permukaan bumi , diklasifikasikan sebagai radiasi non - ionisasi . reaksi alkana dengan klorin disebun dengan klorinisasi alkana. menurut kesimpulan yang saya ambil dari berbagai literatur, sinar uv dari matahari dapat diganti dengan sinar uv yang dihasilkan dengan lampu merkuri dan lampu hitam. namun yang digunakan tetap sinar uv dengan panjang gelombang yang telah dimilikinya.

    BalasHapus
  5. bisa tidak bereaksi dalam bentuk senyawa siklik

    BalasHapus