Minggu, 15 Desember 2013

ETER


Pengertian Eter
Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH), maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air.
Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = R', maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R', dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil (R) terdapat pula eter yang mengandung gugus aril (Ar) yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar' atau Ar-O-'R.

Struktur Eter
Eter mempunyai rantai C-O-C  yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5ยบ dan jarak antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil (seperti aldehida dan keton).

Sifat-Sifat Eter
Berbeda dengan senyawa-senyawa alkohol, eter mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1) Titik didih rendah sehingga mudah menguap
2) Sulit larut dalam air, karena kepolarannya rendah
3) Sebagai pelarut yang baik senyawa-senyawa organik yang tak larut dalam air
4) Mudah terbakar
5) Pada umumnya bersifat racun
6) Bersifat anastetik (membius)
7) Eter sukar bereaksi, kecuali dengan asam halida kuat (HI dan H Br)

Reaksi Terhadap Eter
Eter merupakan suatu senyawa organik yang tidak terlalu reaktif. Dengan kata lain, eter hanya dapat mengalami reaksi khusus. Reaksi terhadap eter adalah:

1.    Reaksi oksidasi eter

2.    Reaksi eter dengan asam

3.    Reaksi hidrolisis eter

4.    Reaksi eter dengan halogen

 


Pembuatan Eter
            1)   Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida.
Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida.
     Contoh :


           2)    Mereaksikan alkil halida dengan perak(I) oksida.
Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida. 
Contoh :

3) Dehidrasi alkohol primer.
Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.
     Contoh :

Kegunaan dan Dampak Eter dalam Kehidupan
            a.   Kegunaan
  • Eter digunakan sebagai pelarut.
  • Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi.
  • Metil ters-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin.
b.   Dampak
Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

Permasalahan
Dari artikel diatas telah dijelaskan bahwa ada beberapa reaksi yang terjadi terhadap eter, salah satunya reaksi eter dengan asam. Bagaimanakah mekanisme reaksi eter dengan asam ? Jenis asam apa yang digunakan dan senyawa apa yang dihasilkan ? Tolong jelaskan!